Kamis, 05 Desember 2013

contoh laporan alkalimetri penetapan kadar asetosal


ALKALIMETRI

PENETAPAN KADAR ASETOSAL





DISUSUN OLEH :

Titis Triyamuliyana
Ucu Kurniawan
Uniex Septiyalinda



Tingkat : II B








POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN FARMASI
2013

DAFTAR ISI




Sampul ……………..………………………..……………………………………......1

Daftar Isi ………...………………………..…………………………………...…......2

Bab I   Pendahuluan ……...…………………………………...……………..……....3
1.1  Tablet ………………..…………………………………………………………….3
1.2  Teori ………………..……………………………………………………………..3

Bab II  Pembahasan …...……….................................................................................5
2.1 Monografi …………………………………………………………………………5

Bab III Metodologi Percobaan ...................................................................................7
3.1 Tujuan …..………..………………………………………………..........................7
3.2 Prinsip ….…………………………………………………………………….........7
3.3 Tempat dan Waktu ………………..………………………………………............7
3.4 Alat dan Bahan ….……………………………………….......................................7
3.5 Prosedur Praktikum …………….……………………………………………...….7
3.6 Pelaksanaan Praktikum .…………………… …………….....................................8

Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Data Percobaan ………………………………………………...………………....9
4.2 Pembahasan ……………………………………………………………………...17
4.3 Jawaban Evaluasi ………………………………………………………………..18

Bab V  Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….……19
5.2 Saran ……………………………………………………………………………..19

Daftar Pustaka ………………..…………………………………………………….20














BAB I

PENDAHULUAN

     

1.1 Pengertian Tablet


      Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempacetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. (Farmakope Indonesia edisi III hal.6)
      Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. (Farmakope Indonesia edisi IV hal 4)

1.2 Teori


Titrasi Asam-Basa


      Prinsip titrasi asam-basa adalah terjadinya reaksi penetralan antara asam dengan basa atau sebaliknya, dimana ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basanya membentuk molekul air yang netral (pH=7). Dapat dikatakan bahwa reaksiyang terjadi adalah reaksi penetralan antara zat pentiter (titran) dan zat yang dititrasi (titrat). Untuk menentukan titik akhir asam-basa digunakan indikator, merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang akan mengalami perubahan warna pada lingkunag pH tertentu, adalah hal ini yaitu pH yang merupakan titik akhir dari reaksi asam-basa tersebut. Perubahan warna indikator disebabkan karena daya perubahan komposisi atau perbandingan banyaknya ion dan bentuk molekul dari indikator dalam larutan tersebut, dimana bentuk ion dan molekulnya mempunyai warna yang berbeda.

Alkalimetri


      Alkalimetri merupakan penetapan kadar asam dalam suatu sampel dengan larutan baku yang sesuai. Larutan titer yag dapat digunakan dalam alkalimetri yaitu antara lain NaOH, KOH, Ba(OH)2.
Kelemahan KOH, yaitu : - sukar dipisahkan dari pengotornya (kalium karbonat)
                                   - mahal (dibanding NaOH)
                                   - akurasi tinggi : Ba(OH)2 (pengotor tidak larut dalam air)
Pembuatan titer NaOH :
NaOH merupakan basa kuat yang mudah menyerap CO2, sehingga mudah dikotori oleh karbonat. Hal ini dapat diatasi dengan cara :
         1. Digunakan air bebas CO2 untuk melarutkan basa
              -Cara membuat air bebas CO2, yaitu ;
                   *Aquadest dipanaskan sampai mendidih.
                   *Tutup, keluarkan uap ad 10 menit (agar O2 keluar)
                   *Dinginkan dengan air mengalir
         2. Dibuat dengan basa pekat baru diencerkan sesuai konsentrasi
         3. Butiran NaOH dicuci lebih dahulu dengan air sebelum dilarutkan
         4. Dibebaskan dengan Ba(OH)2
Pembuatan NaOH 0,1 N menurut FI  : Sejumlah NaOH dilarutkan dalam air bebas CO2 secukupnya hingga tiap 1000 ml larutan mengandung 4,001 g NaOH















































BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Monografi

a.   Natrii Hydoxydum (Natrium Hidroksida)
Rumus molekul :   NaOH                                                                     BM : 40,00
Natrium Hidroksida mengandung tidak kurang dari 97,5% alkali jumlah dihitung sebagai NaOH, dan tidak lebih dari 2,5% Na2CO3.
Pemerian               :  Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, kering, keras,   rapuh, dan menunjukkan susunan hablur; putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap karbondioksida.
Kelarutan             :  Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P
Penetapan kadar    :  Timbang seksama 2 g, larutkan dalam 25 ml air, tambahkan 5 ml larutan barium klorida P. Titrasi dengan asam klorida 1N menggunakan indikator larutan feniolftalein P. Lanjutkan titrasi dengan asam klorida 1N menggunakan indikator larutan biru bromfenol P.
                                     1 ml asam klorida 1N setara dengan 40,0 mg NaOH
Penyimpanan         :  Dalam wadah tertutup baik
Literatur                :  FI III hal 412

b.   Kalium Biftalat P (Kalium Hidrogenftalat)
      Rumus molekul  :  CO2H.C6H4.CO2K                                                BM : 204,23
      Kalium Hidrogenftalat CO2H.C6H4.CO2K. Mengandung tidak kurang dari 99,9% dan tidak lebih dari 100,1% C8H5KO4, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian               :  Serbuk hablur, putih
Kelarutan              :  Larut perlahan-lahan dalam air, larutan jernih, tidak berwarna.
Penetapan kadar    :  Larutkan lebih kurang 9 g yang ditimbang saksama dalam 100 ml air. Titrasi dengan natrium hidroksida 1N menggunakan indikator larutan fenolftalein P.
                                    1 ml natrium hidrosida 1N setara dengan 204,2 mg C8H5KO4

                                   
c.   Asetosal             
     Rumus bangun       :          

    


Rumus molekul           : C9H8O4                                                                                  BM : 180,16
     Asam asetil salisilat mengandung tidak kurang dari 95% C9H8O4, di hitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian               :  Hablur tidak berwarna atau serbuk hablut putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau; rasa asam.
Kelarutan              :  Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%) p; larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penetapan kadar    :  Timbang seksama 500 mg, larutkan dalam 100 ml etanol 95% P. Titrasi dengan natrium hidroksida 0,1N menggunakan indikator larutan merah fenol P.
                                1 ml natrium hidroksida 0,1N setara dengan 18,02 mg C9H8O4
Penyimpanan         :  Dalam wadah yang tertutup baik
Literatur                : FI III hal 42

     
d.   Fenolftalein P
      Rumus molekul :  C20H14O4
Fenolftalein P C20H14O4, murni pereaksi. Membentuk larutan tidak berwarna dalam suasana asam dan alkali lemah dan memberikan warna merah dalam larutan alkali kuat (trayek pH 8,3 sampai 10,0)
Pembuatan larutan fenolftalein : Larutkan 200 mg fenolftalein P dalam 60 ml etanol (90%) P, tambahkan air secukupnya hingga 100,0 ml.


































BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tujuan
- Mengetahui Normalitas NaOH dengan baku primer kalium hidrogenftalat
- Menetapkan kadar zat tablet Asetosal

3.2 Prinsip
Alkalimetri
 
3.3 Tempat dan Waktu

      Percobaan Alkalimetri dilakukan di laboratorium kimia, Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusan Farmasi. Pada hari senin, pukul 07.30 – 10.30 WIB.

3.4 Alat dan Bahan

- Alat yang digunakan :
      1. Buret dan Statif                                             6. Labu ukur
      2. Erlenmeyer                                                     7. Timbangan analitik
      3. Gelas ukur                                                      8. Botol semprot
      4. Beaker glass                                                    9. Serbet
      5. Corong                                                           10. Tissue
- Bahan yang dipakai :
      1. LBS       :  NaOH  0,1N 500 ml
      2. LBP       :  KHP (kalium hidrogenftalat) BE: 1; BM: 204,23
      3. Sampel  :  Tablet Theophyllin (C7H8N4O2.H2O)  BM: 198,18
      4.Indikator:  Phenolftalein (PP)

3.5 Prosedur Praktikum

·         Prosedur pembuatan
1.      Pembuatan LBS (NaOH)
- Pembuatan LBS NaOH                                           
   Sediaan = 2 N                                                            
   Diminta = 0,1N; 250 ml                                                   
- Diambil 12,5 ml NaOH 2N 
   (gelas ukur) ad 250 ml
   (labu ukur 250 ml)

Perhitungan:

                           V1 x N1     =  V2 x N2
                     250 ml x 0,1N = V2 x 2N             
                                     V2    = 12,5 ml
  



      2.   Pembuatan LBP asam oksalat
            -     Timbang 157,5 mg
            -     Masukkan ke dalam erlenmeyer dibuat
                  sebanyak 3x                     
-          Tambahkan aquadest ad larut 25 ml

      Perhitungan :

                  = gek x mol
      Berat   = V x N x BE x BM
                  = 25 ml x 0,1 x ½ x 126
                  = 157,5 mg


      3.   Prosedur pembuatan sampel
         -  Timbang 20 tab Asetosal
         -  Berat rata-rata tablet                                                                                                                                       -      Timbang seksama
         -  Masukkan ke dalam erlenmeyer tambahkan aqua dest ad larut.

3.6 Pelaksanaan Praktikum

·         Prosedur Pembakuan
-     Isi buret dengan LBS (NaOH 0,1 N)
-     Timbang seksama asam oksalat, masukkan ke dalam Erlenmeyer
-     Tambahkan aqua dest ad larut
-     Tambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes
-     Titrasi dengan LBS (NaOH 0,1N) ad warna merah muda
-     Lakukan titrasi sebanyak triplo (3X)
-     Hitung normalitas LBS yang sebenarnya

                       
·         Prosedur Penetapan Kadar
-  Isi buret dengan LBS (NaOH)
-  Timbang seksama sampel (Asetosal), masukkan ke dalam erlenmeyer
-  Tambahkan aqua dest ad larut
-  Tambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes
-  Titrasi dengan LBS (NaOH) ad warna merah muda
-  Lakukan titrasi sebanyak triplo (3X)
-  Hitung kadar sampel tersebut

     








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data percobaan

DATA PERCOBAAN DARI 3 PRAKTIKAN:
     
Data Praktikan I

Ð Data penimbangan LBP

Penimbangan I                           Penimbangan II                          Penimbangan III
K + Z       = 0,1573                    K + Z         =  0,1575                 K + Z       = 0, 1578
K + Sisa   = 0,0008           -        K + Sisa     =  0,0001       -        K  + Sisa  =  0,0000  -
Zat           = 0,1565                    Zat             =  0,1574                 Zat           =  0,1578
     
      Prosedur pembuatan sampel
         -  Timbang 20 tab Asetosal = 4,5040 g
         -  Berat rata-rata tablet = 4,5040 g / 20 tab
                                              = 0,2252 g / tab                                    
         -  Timbang seksama = 225,2 mg
         -  Masukkan ke dalam erlenmeyer tambahkan aqua dest ad larut.



Ð Data penimbangan Sampel

Penimbangan I                           Penimbangan II                          Penimbangan III
K + Z       = 0,2257                    K + Z         =  0,2254                 K + Z      =  0,2259
K + Sisa   = 0,0003            -       K + Sisa    =   0,0008         -      K  + Sisa  = 0,0000   -
Zat           = 0,2254                    Zat             =   0,2246                Zat           =  0,2259


Ð Data Pembakuan

No.
Berat
Timbangan
Volume titran NaOH
awal
akhir
Volume
1.
156,5 mg
0,00
27,10 ml
27,10 ml
2.
157,4 mg
0,00
27,00 ml
27,00 ml
3.
157,8 mg
0,00
27,50 ml
27,50 ml


·         Perhitungan Normalitas

- Normalitas 1  =          Massa          =          156,5 mg             =    0,0916 N
                              BM x BE x V1         126 x ½ x 27,10

- Normalitas 2   =          Massa          =          157,4 mg              =     0,0925 N
                              BM x BE x V2         126 x ½  x 27,00
- Normalitas 3  =         Massa           =          157,8 mg               =    0,0910 N
                              BM x BE x V3         126 x ½ x 27,50

 Normalitas rata-rata =  0,0916 + 0,0925 + 0,0910  =  0,0917 N
                                                            3

Ð Data Penetapan Kadar

No.
Berat
Asetosal
Volume titran NaOH
Awal
Akhir
Volume
1.
225,4 mg
0,00 ml
4,60 ml
4,60 ml
2.
224,6 mg
0,00 ml
4,50 ml
4,50 ml
3.
225,9 mg
0,00 ml
4,70 ml
4,70 ml



·         Perhitungan Penetapan Kadar

-          Kadar 1
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,60 x 0,0917 x 1 x 180,16
                                         = 75,99 mg/tab

                         =   Berat timbangan   x 80 mg
                              Berat per 20 tab
                         =   225,4 mg    x 80 mg = 80,07 mg
                              225,2 mg

                     % =   75,99 mg  x 100%
                              80,07 mg
                         =  94,90 %

-          Kadar 2
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,50 x 0,0917 x 1 x 180,16
                       = 74,34 mg/tab

       =   Berat timbangan   x 80 mg
            Berat per 20 tab
                         =   224,6 mg    x 80 mg = 79,78 mg
                              225,2 mg


                     % =   74,34 mg  x 100%
            79,78 mg
       =  93,18 %


-          Kadar 3
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,70 x 0,0917 x 1 x 180,16
                       = 77,64 mg/tab

       =   Berat timbangan   x 80 mg
            Berat per 20 tab
                         =    225,9 mg    x 80 mg = 80,24 mg
                               225,2 mg


                     % =   77,64 mg  x 100%
            80,24 mg
       = 96,75 %


Kadar rata-rata =  % kadar I + % kadar II + % kadar III
                                          3
                         =  94,90 % + 93,18 % + 96,75 %
                                                  3
                         =  94,94 %




























Data Praktikan II

Ð Data penimbangan LBP

Penimbangan I                           Penimbangan II                          Penimbangan III
K + Z       = 0,1573                    K + Z         =  0,1576                K + Z      =  0,1574
K + Sisa   = 0,0000    -               K + Sisa     =  0,0001   -            K  + Sisa  =  0,0001  -
Zat           = 0,1573                    Zat             =  0,1575                 Zat           =  0,1573
     
      Prosedur pembuatan sampel
      -  Timbang 20 tab Asetosal = 4,5040 g
         -  Berat rata-rata tablet = 4,5040 g / 20 tab
                                              = 0,2252 g / tab                                    
         -  Timbang seksama = 225,2 mg
         -  Masukkan ke dalam erlenmeyer tambahkan aqua dest ad larut.


Ð Data penimbangan Sampel

Penimbangan I                           Penimbangan II                          Penimbangan III
K + Z       = 0,2258                    K + Z         =  0,2257                 K + Z      =  0,2255
K + Sisa   = 0,0001            -       K + Sisa    =   0,0006         -      K  + Sisa  = 0,0002   -
Zat           = 0,2257                    Zat             =  0,2251                 Zat           =  0,2253


Ð Data Pembakuan

No.
Berat
Timbangan
Volume titran NaOH
awal
akhir
Volume
1.
157,3 mg
0,00 ml
27,30 ml
27,30 ml
2.
157,5 mg
0,00 ml
27,70 ml
27,70 ml
3.
157,3 mg
0,00 ml
27,60 ml
27,60 ml

·         Perhitungan Normalitas

- Normalitas 1  =          Massa          =          157,3 mg             =    0,0907 N
                              BM x BE x V1         126 x ½ x 27,30

- Normalitas 2   =          Massa          =          157,5 mg              =     0,0902 N
                              BM x BE x V2         126 x ½  x 27,70

- Normalitas 3  =         Massa           =          157,3 mg               =    0,0904 N
                              BM x BE x V3         126 x ½ x 27,60

 Normalitas rata-rata =  0,0907 N +  0,0902 N + 0,0904 N   =  0,0904 N
                                                                 3






Ð Data Penetapan Kadar

No.
Berat
Asetosal
Volume titran NaOH
awal
akhir
Volume
1.
225,7 mg
0,00 ml
4,50 ml
4,50 ml
2.
225,1 mg
4,50 ml
9,20 ml
4,70 ml
3.
225,3 mg
9,20 ml
13,80 ml
4,50 ml

·         Perhitungan Penetapan Kadar

-          Kadar 1
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,50 x 0,0904 x 1 x 180,16
                                         = 73,28 mg

             =   Berat timbangan   x 80 mg
                                    Berat per 20 tab
                         =    225,7 mg    x 80 mg = 80,17 mg
                               225,2 mg

                     % =   73,28 mg  x 100%
                              80,17 mg
                         =  91,40 %

-          Kadar 2
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,70 x 0,0904 x 1 x 180,16
                       = 76,54 mg

       =   Berat timbangan   x 80 mg
            Berat per 20 tab
                         =   225,1 mg    x 80 mg = 79,96 mg
                              225,2  mg


                     % =   76,54 mg x 100%
            79,96  mg
       = 95,72 %

-          Kadar 3
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,50 x 0,0904 x 1 x 180,16
                       = 74,91 mg


       =   Berat timbangan   x 80 mg
            Berat per 20 tab

                         =   225,3 mg   x 80 mg = 80,03 mg
                              225,2  mg


                     % =   74,91 mg x 100%
            80,03 mg
       =  93,61 %

Kadar rata-rata =  % kadar I + % kadar II + % kadar III
                                                         3
                         =  91,40 % + 95,72 %+ 93,61 %
                                                  3
                         =  93,57 %


































Data Praktikan III

Ð Data penimbangan LBP

Penimbangan I                           Penimbangan II                          Penimbangan III
K + Z       = 0,1579                    K + Z         =  0,1575                 K + Z       = 0,1584
K + Sisa   = 0,0006           -        K + Sisa     =  0,0001       -        K  + Sisa  = 0,0003   -
Zat           = 0,1573                    Zat             =  0,1574                 Zat            = 0,1581
     
      Prosedur pembuatan sampel
         -  Timbang 20 tab Asetosal = 4,5040 g
         -  Berat rata-rata tablet = 4,5040 g / 20 tab
                                              = 0,2252 g / tab                                    
         -  Timbang seksama = 225,2 mg
         -  Masukkan ke dalam erlenmeyer tambahkan aqua dest ad larut.


Ð Data penimbangan Sampel

Penimbangan I                           Penimbangan II                          Penimbangan III
K + Z       = 0,2260                   K + Z         =  0,2267                 K + Z      =  0,2264
K + Sisa   = 0,0001            -       K + Sisa    =   0,0001         -      K  + Sisa  = 0,0003   -
Zat           = 0,2259                    Zat             =   0,2266                Zat           =  0,2261



Ð Data Pembakuan

No.
Berat
Timbangan
Volume titran NaOH
awal
akhir
Volume
1.
157,3 mg
0,00 ml
26,00 ml
26,00 ml
2.
157,4 mg
0,00 ml
26,10 ml
26,10 ml
3.
158,1 mg
0,00 ml
26,20 ml
26,20 ml

·         Perhitungan Normalitas

- Normalitas 1  =          Massa          =          157,3 mg             =    0,0960 N
                              BM x BE x V1         126 x ½ x 26,00

- Normalitas 2   =          Massa          =          157,4 mg              =     0,0957 N
                              BM x BE x V2         126 x ½  x 26,10

- Normalitas 3  =         Massa           =          158,1 mg               =    0,0957 N
                              BM x BE x V3         126 x ½ x 26,20

 Normalitas rata-rata =  0,0960 + 0,0957 + 0,0957 =  0,0958 N
                                                          3



Ð Data Penetapan Kadar
No.
Berat
Asetosal
Volume titran NaOH
awal
akhir
Volume
1.
225,9 mg
0,00 ml
4,00 ml
4,00 ml
2.
226,6 mg
0,00 ml
4,40 ml
4,40 ml
3.
226,1 mg
0,00 ml
4,50 ml
4,50 ml

·         Perhitungan Penetapan Kadar

-          Kadar 1
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,00 x 0,0958  x 1 x 180,16
                                         = 69,03 mg/tab

                         =   Berat timbangan   x 80 mg
                              Berat per 20 tab
                         =    225,9 mg    x 80 mg = 80,24 mg
                               225,2 mg

                     % =   69,03 mg  x 100%
                              80,24 mg
                       
                         =  86,02%

-          Kadar 2
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,40 x 0,0958 x 1 x 180,16
                       = 75,94 mg/tab

       =   Berat timbangan   x 80 mg
            Berat per 20 tab
                         =    226,6 mg    x 80 mg = 80,49 mg
                               225,2 mg

                     % =   75,94 mg  x 100%
            80,49 mg
       
       =  94,34%

-          Kadar 3
mgek asetosal = mgek NaOH
                       = V x N x BE x BM
                       = 4,50 x 0,0958 x 1 x 180,16
                       = 77,66 mg/tab

       =   Berat timbangan   x 80 mg
            Berat per 20 tab

                         =   226,1 mg    x 80 mg = 80,31 mg
                              225,2 mg

                     % =   77,66 mg  x 100%
            80,31 mg
       
      =  96,70%

Kadar rata-rata =  % kadar I + % kadar II + % kadar III
                                                           3
       =  86,02%+ 94,34%+ 96,70%
                                                  3
                         =  92,35%


4.2. PEMBAHASAN
         Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan 3 praktikan dengan prinsip Alkalimetri dan secara triplo didapat volume titrasi sebagai berikut  :

   Hasil Pembakuan
1.      Praktikan 1
-   Pada larutan I dititrasi diperoleh volume 27,10 ml
-   Pada larutan II dititrasi diperoleh volume 27,00 ml
-   Pada larutan III dititrasi diperoleh volume 27,50 ml

2.      Praktikan 2
-   Pada larutan I dititrasi diperoleh volume 27,30 ml
-   Pada larutan II dititrasi diperoleh volume 27,70 ml
-   Pada larutan III dititrasi diperoleh volume 27,60 ml
      
3.      Praktikan 3
-   Pada larutan I dititrasi diperoleh volume 26,00 ml
-   Pada larutan II dititrasi diperoleh volume 26,10 ml
-   Pada larutan III dititrasi diperoleh volume 26,20 ml

   Hasil Penetapan Kadar
1.      Praktikan 1
-   Pada larutan I dititrasi diperoleh volume 4,60 ml
-   Pada larutan II dititrasi diperoleh volume 4,50 ml
-   Pada larutan III dititrasi diperoleh volume 4,70 ml
2.      Praktikan 2
-   Pada larutan I dititrasi diperoleh volume 4,50 ml
-   Pada larutan II dititrasi diperoleh volume 4,70 ml
-   Pada larutan III dititrasi diperoleh volume 4,50 ml
      
3.      Praktikan 3
-   Pada larutan I dititrasi diperoleh volume 4,00 ml
-   Pada larutan II dititrasi diperoleh volume 4,40 ml
-   Pada larutan III dititrasi diperoleh volume 4,50 ml


4.3 Jawaban Evaluasi

Dalam percobaan ini ditemukan beberapa data yang tidak sesuai, hal ini disebabkan oleh :
1.      Kecermatan dan Keseksamaan
Kecermatan dinyatakan oleh hubungan antara hasil-hasil suatu penetapan atau nilai rata- ratanya dengan nilai sebenarnya. Makin dekat hasil tersebut dengan nilai yang sebenarnya, maka dikatakan makin tepat hasil penetapan tersebut.
Keseksamaan dinyatakan oleh perbedaan-perbedaan yang ditunjukkan oleh hasil-hasil penetapan apabila dilakukan berulang-ulang. Makin kecil perbedaan ini, maka dikatakan hasil-hasil penetapan itu makin teliti.

2.      Kesalahan-kesalahan
Kesalahan-kesalahan dalam analisa kuantitatif dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
Systematic Error : Biasanya dapat dicari sebabnya dan sifatnya satu arah yaitu selalu lebih besar atau kecil dari nilai sebenarnya. Misalnya, prosedur menyimpang, kalibrasi, alat yang tidak tepat, anak timbangan perlu ditara kembali, dsb.

Random Error : Erat hubungannya dengan ketelitian/revoduribilit hasil –hasil suatu penetapan.
                  a). Operational dan Personals error, misal : Tidak sesuai dengan prosedur praktik.        
      b).  Instrumental dan Reagent error, misal : kalibrasi tidak tepat.
      c).  Error of Methods, misal : reaksi yang tidak sempurna.
      d).  Additive dan Propotional Error : Besarnya tidak tergantung dari kadar sample yang diperiksa.

      Systematic Error dapat dikurangi dengan :
-          Mengkalibrasi alat-alat dan melakukan koreksi, misal : buret, pipet, anak timbangan, dsb.
-          Melakukan percobaan blanko.
-          Melakukan kontrol dengan zat baku.
-          Melakukan penetapan dengan metode lain.
-          Melakukan penetapan paralel ( induplo / intriplo



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Normalitas rata-rata NaOH yang diperoleh praktikan 1 sebesar 0,0917 N, praktikan 2 sebesar 0,0904 N, praktikan 3 sebesar 0,0958N
b. Kadar asetosal dalam sample 90-105 %, sedangkan kadar yang diperoleh oleh 3 praktikan 94,94% ; 93,57% dan 92,35%
c. Kadar yang diperoleh oleh 3 praktikan berbeda-beda, namun dalam ketiga kadar tersebut semua memenuhi range dari kadar tablet asetosal yang tertera pada FI IV hal 32.

5.2 Saran
a. Dalam proses pembuatan larutan harus diperhatikan homogenitas larutan tersebut, larutan dikocok hingga benar-benar homogen
b. kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan harus semaksimal mungkin dihindari supaya dalam menghasilkan kadar tersebut, praktikan mendapatkan hasil yang hampir sama.




























DAFTAR PUSTAKA

} Day and Underwood., 1992, Kimia Analisis Kuantitatif, edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal: 189-191.
} Khopkar. S.M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, cet 1., UI-Press, Jakarta, hal: 36-47.
} Mudjiran, 1996, Diktat Kuliah Kimia Analitik Dasar, Jurusan Kimia FMIPA UGM, Yogyakarta, hal: 106-110
} Departemen kesehatan republic Indonesia.Farmakope edisi IV.Jakarta,hal 32